CategoriesProgramming

Mengenal Phoenix Web Framework

        Sebelum Masuk ke Phoenix Framework kita mengenal dulu Elixir functional language, Elixir adalah bahasa pemrograman functional yang di build berdasarkan VM dari Erlang. Dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan developing scalable system dan maintainable system.

        Jika kamu ingin mengembangkan aplikasi yang selalu ada dan tersedia (high-availability), maka Elixir bisa menjadi pilihan yang bagus. Sebagai referensi, Erlang Virtual Machine masuk dalam nine nines reability yang membuat downtime-nya sangat rendah. Downtime-nya tidak sampai satu detik dalam setahun! Hampir tidak pernah crash. Sedari awal, Elixir dibangun dengan fitur toleran-kesalahan (fault-tolerance) yang memungkinkan menjalankan ulang proses yang mengalami kegagalan dalam ketika dijalankan. Setiap kode berjalan pada sebuah lightweight thread terisolasi yang disebut sebagai proses (process) dan berkomunikasi menggunakan pesan (messages). Resource: https://medium.com/phoenixir/kenapa-memilih-elixir-c628dabddc3b

Phoenix Framework digunakan sebagai Realtime Data comment App

         Elixir memiliki Framework bernama Phoenix Framework untuk pengembangan Web, masih jarang yang menggunakan Phoenix Framework terutama di Indonesia namun Apabila anda mencari reability, Aplikasi Web Interaktif dengan less code, dan Real Time data. Maka Phoenix bisa menyajikan dengan sangat Baik.

Kelebihan yang diberikan Phoenix Framework:

1. Real Time

Interaksi dengan berbagai User yang dibuild dengan Phoenix dan tanpa ada kompleksitas untuk develop dari client side.

2. Di build dengan MVC yang rapi

MVC dibuld semudah mungkin dan dengan mudah untukdi maintainace.

3. Scalability

Phoenix menyediakan VM Erlang yang mana untuk membuat realtime data bisa dengan mudah tanpa harus menggunakan pihak ketiga.

Cara penggunaan:

Silahkan Buka Laman untuk versi Phoenix yang terbaru : https://hexdocs.pm/phoenix/Phoenix.html

Dalam Dokumentasi Phoenix memiliki struktur Modul yang rapi dan menurut saya lengkap diantaranya:

  1. Modul MVC
  2. Testing
  3. Adapter dan Plugin
  4. Socket dan Transport
  5. Templating
  6. Exception

Beberapa Contoh Penggunaan Phoenix Web Framework:

1. Build a real-time Twitter clone

 

Dalam Video ini akan menjelaskan langkah dan cara membuat Real Time Tweets Clone dengan menggunakan Phoenix Framework. Resource : Link

2. Realtime Chat
 Hasil dari Contoh Realtime chat dengan Phoenix Framework

Realtime Chat sederhana Anda bisa melihat contoh berikut:

Phoenix Web Framework  untuk komunitas masih belum sebesar Bahar bahas pemrogramn yang lain, namun  Framework ini memiliki feature dan modul yang lengkap dilihat dari segi framework. Silahakan Anda coba mempelajari Phoenix Framework ini nanti Anda akan menumakn dimana simplenya Phoenix Web Framework. Berikut Link Utama Phoenix Framework: Link

Semoga Bermanfaat

Wassalamualaikum

CategoriesProgramming

Mengenal Bahasa Pemrograman Elm

     Bahasa Pemrograman Elm adalah Bahasa pemrograman fungsional untuk Frontend atau User Interface yang kaya akan fungsi Visualisasi yang bersifat Deklaratif. Elm dibuat untuk pengguna Web Apps dengan fungsionalitas untuk 3D Graphic dan Data Visualisation. Dilihat dari Fungsi dan kinerja Elm sangat berguna untuk membuat Game atau Game Dev berbasis Web Apps yang sangat Interaktif. Elm sendiri rilis versi stabilnya pada 21 Oktober 2019 Elm V 0.19 .1 namun pengguna sudah banyak. Sebelum lebih lanjut ke Elm tentunya kita harus tahu dasar dari Html dan CSS ya karena di Elm akan diintegrasikan dengan HTML dan CSS agar lebih cantik, tenang HTML dan CSS hanya pemanis karena Elm sendiri sudah Manis. Belajar Elm sangat mudah apabila Anda sudah memahami Pemrograman Dasar.

Beberapa kelebihan Elm Sebagai Berikut:

1. No Runtime Exceptions.

Elm menggunakan metode inferensi untuk mendeteksi error dan memberikan petunjuk yang jelas. Untuk lebih jelasnya silakah pelajari di link berikut : Detail
Berikut Contoh untuk Runtime Exception:
Pada saat Error akan muncul hints atau petunjuka yang jelas

2. Great Performance

Elm memiliki Virtual DOM sendiri yang di desain untuk kemudahan dan kecepatan. Semua funsional tidak bisa dirubah di Elm dan tolak ukur yang digunakan membuat code javascript yang cepat. 
Perbandingan dengan beberapa Framework terkenal untuk frontend lain, semakin kecil semakin bagus

3. Enforced Sematic Versioning

Elm memiliki Package yang digunakan sesuai dengan kegunaan. berikut link untuk packeage: Detail
tau bisa menggunakan comandline seperti gambar berikut:
Command line untuk Install Package Elm

4. Small Assets

Dibandingkan dengan React, angular dan Vue Assets Elm lebih kecil sehingga otomatis load akan cepat, elm memiliki cara endiri untuk meminimalisir assets silahkan baca di link berikut: Detail
Perbedaan ukuran / Size Asset dibandingkan dengan Vue, Angular dan React

5. Javascript Interop

Elm dapat digunakan di suatu node yang aktif, dan dapat disisipkan di suatu project tanpa menggangu.
Elm Bisa disispkan di project dengan javascript
 
 
Bahasa Pemrogram Elm sering digunakan untuk Desain Grafis atau Game Dev. Berikut Contoh Penggunaan Bahasa Pemrograman silahkan Anda Explore :

Beberapa Contoh Game   Dibuat dari Elm

Snake

Previous Elm versions

Tetris

Breakout

Pong

Mario

Tic Tac Toe

Space Invaders

Memory

Asteroid

Pac Man

Minesweeper

Roguelike

Classic Card & Board Game

Real-Time Strategy

Puzzle Games

Racing Game

  • Elm 0.18
    • Tacks – Real-time multiplayer sailing game [play]
    • Retrorace – Retrorace is a multiplayer game where the aim is to be the first to reach the top of the screen. [play]

Tools

Miscellaneous

Dilihat dari Contoh diatas bermacam macam game berbasis Web yang menggunaan Bahasa pemrograman Elm, tidak hanya untuk Game tentunya juga digunakan untuk landing page dll untuk mempercantik Website. Apabila Anda tertarik dengan Elm silahkan untuk mempelajari langsung di portal Web nya : Link. Akan banyak sekali contoh yang bisa Anda gunakan untuk belajar lebih lanjut.

Semoga Bermanfaat

Wassalamualaikum

 
CategoriesProgramming

Memahami Synchronous dan Asynchronous dalam Pemrograman

         Pertama kali saya terjun di dunia kerja langsung menghadapi banyak materi yang asing. Namun materi pertama dan selalu saya gunakan sampai sekarang adalah suatu proses menjalankan aplikasi dan proses jalannya secara client dan server side, hal utama yang menurut saya perlu dipelajari adalah  Synchronus dan Asynchronus. Materi ini menurut saya sangat diperlukan untuk dasar pemrograman (walaupun saat kuliah tidak pernah ada :3). Walaupun secara tidak langsung hampir semua Web Developers  menggunakannya namun perlu Pengetahuan lebih dalam karena proses ini sederhana dan berdampak ke semua aspek kehidupan program Anda.

Apakah yang di maksud dengan Synchronouse?

Synchronous adalah proses jalannya program secara sequential , disini yang dimaksud sequential ada berdasarkan antrian ekseskusi program. Pada dasarnya semua Bahasa pemrograman menggunakan Asynchronouse terutama PHP.

Cotoh Synchronous di Bahasa Perograman PHP:

beri nama file synchronous.php
<?php
$now = date(‘Y-m-d’);
// antrian 1
echo $now.‘ |’;
$yesterday = date(‘Y-m-d’,strtotime(‘-1 days’));
// antrian 2
echo $yesterday.‘ |’;
$week = date(‘Y-m-d’,strtotime(‘-1 week’));
// antrian 3
echo $week.‘ |’;
?>
Hasil Eksekusi:
Hasil eksekusi file php sync
Penjelasan: Pada saat file synchronouse.php dieksekusi maka proses nya adalah membaca antrian 1 terlebih dahulu kemudian antrian 2 dan terakhir adalah antrian 3.

Apakah yang dimaksud dengan Asynchronous?

Asynchronous adalah proses jalannya program bisa dilakukan secara bersamaan tanpa harus menunggu proses antrian. Synchronous merupakan bagian dari Asynchronous (1 antrian) dimana proses akan dieksekusi secara bersamaan dan untuk hasil tergantung lama proses suatu fungsi synchronous . Asynchronouse hampir disemua Bahasa pemrograman ada namun untuk PHP masih belum ada. PHP sebagai server side hanya menyediakan synchronous namun bisanya di WEB Developers tetap digunakan namun menggunakan AJAX (Asynchronous Javascript And XML) untuk proses Asynchronouse.

Contoh Asynchronouse PHP + AJAX

Buat file HTML+CSS+AJAX dengan nama test.html

<style type=“text/css”>
  #sync
{
  width100px;
  height100px;
  backgroundred;
  -moz-border-radius50px;
  -webkit-border-radius50px;
  border-radius50px;
  float:left;
  margin:5px;
}
.one
{
  line-height100px;
  color:white;
  margin-left:30px;
  font-size:25px;
}
.two
{
  line-height100px;
  color:white;
  margin-left:30px;
  font-size:25px;
}
</style>
<div id=“sync”><span class=“one”>0</span></div>
<div id=“sync”><span class=“two”>0</span></div>
<br />
<script src=“https://cdnjs.cloudflare.com/ajax/libs/jquery/2.1.3/jquery.min.js” 
type=“text/javascript”></script>
<script type=“text/javascript”>
  $.ajax({
        url: ‘syncronous.php?1’,
        type: “GET”,
        success: function(result)
        {
          $(‘.one’).html(result);
          $(‘.one’).each(function () {
              $(this).prop(‘Counter’,0).animate({
                  Counter: $(this).text()
              }, {
                  duration: 4000,
                  easing: ‘swing’,
                  step: function (now) {
                      $(this).text(Math.ceil(now));
                  }
              });
          });
        }
      });
  $.ajax({
        url: ‘syncronous.php?2’,
        type: “GET”,
        success: function(result)
        {
          $(‘.two’).html(result);
          $(‘.two’).each(function () {
              $(this).prop(‘Counter’,0).animate({
                  Counter: $(this).text()
              }, {
                  duration: 4000,
                  easing: ‘swing’,
                  step: function (now) {
                      $(this).text(Math.ceil(now));
                  }
              });
          });
        }
      });
  
</script>
Buat file PHP dengan nama syncronous.php
<?php
if(isset($_GET[“1”])){
    
    echo json_encode(20000);
if(isset($_GET[“2”])){
    
    echo json_encode(40000);
}
?>
 Hasil Eksekusi:
Nilai terus berjalan Secara bersamaan tanpa ada Antrian
Penjelasan: Counter Nilai terus berjalan tanpa  ada antrian.
Berikut Source Code Link Gitlab apabila anda ingin mencoba: Link

Contoh Asynchronous di NODE JS

Di artikel saya sebelumnya pernah membahas chat menggunakan Socket.io dimana basic dari Realtime Chat dengan socket.IO ada Synchronous. Silahkan lihat di Artikel saya berikut : Realtime Chat dengan Html, Javascript dan Socket.io

Note: Synchronous  dan Asynchronous saling berkisambungan jadi apabila anda ingin lebih detail bisa Anda pahami lebih dalam. Kegunakan juga sesuai kebutuhan.

Semangat Belajar!!
Wassalamualaikum..

CategoriesProgramming

Realtime Chat dengan Html, Javascript dan Socket.io

Realtime Chat atau Realtime Data sering disebut dalam dunia programing adalah suatu hal akan sering digunakan dan sangat diperlukan. Dalam kesempatan ini kita akan membahas dan langsung mem praktik kan Realtime Data dengan Chat App.

Senjata yang akan kita gunakan adalah:

1. HTML

     Sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. Platform umum yang sering digunakan sehingga akan mudah untuk di praktik kan.

2. Javascript

     Javascript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan dinamis. JavaScript biasanya digunakan untuk olah data secara Client ke server namun juga bisa sebagai server ke client. Disini Javascript akan berfungsi GET POST data dari client atau HTML.

3. Socket.io

Apa itu Socket.Io?
Socket.io ada suatu library dari Node.JS yang berfungsi untuk menjembatani realtime data, Namun jangan salah socket.io tidak hanya bisa digunakan di Node.js. Socket.io bisa digunakan di multiplatform dan yang Paling penting Gratis tanpa Batasan jumlah / Unlimited.

Silahkan Berkenalan dengan Socket.io Disini : https://socket.io/

Ayo kita praktikan secara langsung:

1. Buat file index.html.

2. Initialisasi dahulu package.json di terminal.

   $npm init

3. Install socket.io dalam depedencies

$ npm i socket.io

4. install nodemon dalam dependencies, nodemon berfungsi untuk menjalankan Server socket.io.

$npm i --save-dev nodemon

5. Set devStart di package.json untuk menjalankan server nodemon.

"devStart": "nodemon server.js"
{
  “name”“socket.io”,
  “version”“1.0.0”,
  “description”“”,
  “main”“index.js”,
  “scripts”: {
    “devStart”“nodemon server.js”
  },
  “author”“Dhendik”,
  “license”“ISC”,
  “dependencies”: {
    “socket.io”“^2.3.0”
  },
  “devDependencies”: {
    “nodemon”“^2.0.3”
  }
}

 

6. Coding script di Index.html.

<!DOCTYPE html>
<html lang=“en”>
<head>
  <meta charset=“UTF-8”>
  <meta name=“viewport” content=“width=device-width, initial-scale=1.0”>
  <meta http-equiv=“X-UA-Compatible” content=“ie=edge”>
  <title>Realtime Chat</title>
  <script defer src=“http://localhost:3000/socket.io/socket.io.js”></script>
  <script defer src=“client.js”></script>
  <style>
    body {
      padding0;
      margin0;
      displayflex;
      justify-contentcenter;
    }
    #message-container {
      width80%;
      max-width1200px;
    }
    #message-container div {
      background-color#CCC;
      padding5px;
    }
    #message-container div:nth-child(2n) {
      background-color#FFF;
    }
    #send-container {
      positionfixed;
      padding-bottom30px;
      bottom0;
      background-colorwhite;
      max-width1200px;
      width80%;
      displayflex;
    }
    #message-input {
      flex-grow1;
    }
  </style>
</head>
<body>
  <div id=“message-container”></div>
  <form id=“send-container”>
    <input type=“text” id=“message-input”>
    <button type=“submit” id=“send-button”>Send</button>
  </form>
</body>
</html>

 

7. Buat Server dahulu server.js untuk initialisasi socket.io.

const io = require(‘socket.io’)(3000)
const users = {}
// Register User yang baru Masuk ke server dan melakukan Join
io.on(‘connection’socket => {
  socket.on(‘new-user’name => {
    users[socket.id] = name
    socket.broadcast.emit(‘user-connected’name)
  })
  socket.on(‘send-chat-message’message => {
    socket.broadcast.emit(‘chat-message’,
message: messagename: users[socket.id] })
  })
  socket.on(‘disconnect’, () => {
    socket.broadcast.emit(‘user-disconnected’users[socket.id])
    delete users[socket.id]
  })
})
 

 

8. Buat client dahulu client.js disini menggunakan Javascript untuk GET POST data di HTML.

const socket = io(‘http://localhost:3000’)
const messageContainer = document.getElementById(‘message-container’)
const messageForm = document.getElementById(‘send-container’)
const messageInput = document.getElementById(‘message-input’)
//Client script untuk register User Baru
const name = prompt(‘What is your name?’)
appendMessage(‘You joined’)
socket.emit(‘new-user’name)
//Chat message client / User
socket.on(‘chat-message’data => {
  appendMessage(`${data.name}${data.message}`)
})
//Chat message pertanda user baru join
socket.on(‘user-connected’name => {
  appendMessage(`${name} connected`)
})
//Chat Message pertanda User disconnected
socket.on(‘user-disconnected’name => {
  appendMessage(`${name} disconnected`)
})
//Event post untuk Submit Message
messageForm.addEventListener(‘submit’e => {
  e.preventDefault()
  const message = messageInput.value
  appendMessage(`You: ${message}`)
  socket.emit(‘send-chat-message’message)
  messageInput.value = 
})
//Event get misal ada message Baru dari User Lain 
function appendMessage(message) {
  const messageElement = document.createElement(‘div’)
  messageElement.innerText = message
  messageContainer.append(messageElement)
}

 

9. Jalankan Server socket.io

$npm run devStart

10. Berikut Hasilnya.  Gambar dibawah menunjukan simulasi chat dari 2 User yang berbeda dan bisa Realtime.

Gmbar ini menunjukan simulasi chat dari 2 User yang berbeda

Jika ingin mencoba sendiri Anda bisa Clone Git dan ikuti arahannya: https://gitlab.com/Sendok/realtimechat.git

Sekian artikel yg bisa dibuat semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum.