CategoriesInternetUncategorized

Mengenal Cross-Site Scripting (XSS) Injection: Bahaya Tersembunyi dalam Web

Di era digital saat ini, web menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Aplikasi web digunakan untuk berbagai keperluan, dari berbelanja online hingga berkomunikasi dengan teman-teman. Namun, bersama dengan kenyamanan yang ditawarkan oleh aplikasi web, ada juga ancaman keamanan yang perlu diwaspadai. Salah satu ancaman ini adalah Cross-Site Scripting (XSS) Injection.

Apa Itu XSS?

XSS adalah kerentanan keamanan yang memungkinkan penyerang menyuntikkan skrip berbahaya ke dalam halaman web yang akan dilihat oleh pengguna lain. Skrip ini kemudian dijalankan pada peramban pengguna, yang dapat mengakibatkan tindakan berbahaya seperti pencurian sesi pengguna, peretasan akun, atau pengalihan ke situs palsu.

Bagaimana XSS Injection Bekerja?

Mari kita lihat contoh sederhana tentang bagaimana XSS Injection bekerja. Misalkan ada situs web sosial yang memungkinkan pengguna membagikan status mereka dengan mengirimkan teks. Situs ini mungkin memiliki kode berikut untuk menampilkan status pengguna:

				
					<div id="status">
  <p>STATUS_PENGGUNA_AKAN_DITAMPILKAN_DI_SINI</p>
</div>
				
			

Seorang penyerang yang cerdik dapat mencoba mengirim status yang berisi skrip JavaScript jahat, seperti ini:

				
					
  alert('Akun Anda telah diretas!');

				
			

Jika situs web tersebut tidak memvalidasi atau mengamankan input pengguna dengan baik, skrip ini akan disimpan dan kemudian ditampilkan kepada pengguna lain yang melihat status penyerang. Ketika pengguna lain membuka halaman tersebut, mereka akan melihat pesan peringatan yang muncul, seperti “Akun Anda telah diretas!” Ini hanya contoh sederhana, tetapi serangan XSS yang sesungguhnya bisa jauh lebih berbahaya.

Serangan XSS bisa jauh lebih serius daripada sekadar menampilkan pesan peringatan. Penyerang dapat mencuri cookie sesi pengguna, mengarahkan pengguna ke situs phishi

Contoh-contoh Serangan Cross-Site Scripting (XSS) dan Cara Kerjanya

Ini adalah contoh-contoh serangan XSS dan cara kerjanya:

Contoh 1: Reflected XSS
Skenario ini menggambarkan serangan XSS yang dikenal sebagai Reflected XSS. Dalam serangan ini, penyerang mencoba membuat pengguna mengklik tautan yang mengandung skrip berbahaya yang akan dieksekusi oleh peramban pengguna.

<% String eid = request.getParameter(“eid”); %>
Employee ID: <%= eid %>

Dalam contoh ini, jika nilai “eid” yang diterima dari permintaan HTTP mengandung karakter meta atau kode berbahaya, kode tersebut akan dieksekusi oleh peramban pengguna ketika halaman web menampilkan respons HTTP. Penyerang dapat menciptakan tautan yang mengandung serangan ini, lalu mengirimkannya melalui email atau trik rekayasa sosial kepada korban. Ketika korban mengklik tautan tersebut, serangan Reflected XSS akan terjadi.

Contoh 2: Stored XSS
Skenario ini menggambarkan serangan XSS yang dikenal sebagai Stored XSS. Dalam serangan ini, penyerang mencoba menyisipkan skrip berbahaya ke dalam basis data atau penyimpanan data yang kemudian digunakan oleh aplikasi web untuk menampilkan konten dinamis.

<%…
Statement stmt = conn.createStatement();
ResultSet rs = stmt.executeQuery(“select * from emp where
id=”+eid);
if (rs != null) {
rs.next();
String name = rs.getString(“name”);
%>

 

Employee Name: <%= name %>

Dalam contoh ini, jika nilai “name” yang dibaca dari basis data berasal dari data yang disuplai oleh pengguna, skrip berbahaya bisa saja disisipkan ke dalam basis data. Ketika aplikasi web menampilkan nama tersebut, skrip tersebut akan dieksekusi oleh peramban pengguna yang melihat halaman tersebut. Penyerang dapat memanipulasi data yang disimpan di basis data untuk menciptakan serangan Stored XSS.

Cara Melindungi Diri dari Serangan XSS

Untuk melindungi diri dari serangan XSS, praktik keamanan berikut dapat diterapkan:

  1. Validasi Input: Validasi data yang diterima dari pengguna sebelum menggunakannya dalam aplikasi.
  2. Escape atau Sanitasi Output: Selalu lakukan penyisipan karakter khusus dan sanitasi data sebelum menampilkannya di halaman web.
  3. Penggunaan Content Security Policy (CSP): Terapkan kebijakan keamanan konten (CSP) untuk membatasi sumber skrip yang dapat dijalankan di halaman web Anda.
  4. Pembaruan secara Reguler: Selalu perbarui perangkat lunak dan kerangka kerja yang Anda gunakan.
  5. Edukasi Pengguna: Edukasi pengguna untuk tidak mengklik tautan atau membuka lampiran yang mencurigakan.

Serangan XSS dapat berdampak serius, oleh karena itu penting untuk memahami cara melindungi aplikasi web Anda dari kerentanan ini.

Berikut Tools Xss Scanner

Xss Tool Scanner berikut bisa digunakan untuk melakukan testing apakah Website Anda bisa di inject dengan Xss Script. Silakan kunjungi link berikut
https://github.com/payloadbox/xss-payload-list

Kesimpulan

XSS Injection adalah ancaman serius bagi aplikasi web dan penggunanya. Untuk melindungi diri dari serangan ini, penting untuk memahami bagaimana kerentanan ini bekerja dan bagaimana mencegahnya. Mengamankan kode Anda dan melaksanakan praktik-praktik pengembangan yang aman adalah langkah-langkah penting dalam menjaga keamanan aplikasi web Anda dan melindungi pengguna Anda dari potensi serangan XSS.

Published by Dhendik Dwi Prasetyo