CategoriesAndroidFlutteriOSProgrammingUncategorized

Implementasi Deep Link di Flutter

Pernahkah kalian mengklik suatu link pada Smartphone kalian tapi link tersebut tidak mengarah ke browser melainkan mengarah ke suatu aplikasi ?
hal itu dinamakan Deep Link. Deep Link adalah sebuah hyperlink yang akan mengarahkan user ke sebuah fitur di pada aplikasi. biasanya Deep Link dimanfaatkan untuk link referral, link detail produk, dan banyak fungsi lainnya.

Continue reading
CategoriesAndroidFlutteriOSProgramming

Threading di Flutter dengan Isolate

Pernahkan device kalian terasa berat atau mungkin sampai aplikasinya not responding saat menjalankan suatu method atau function dari kodingan flutter kalian ? kenapa bisa terasa berat padahal sudah dijalankan menggunakan async/await ? itu karena async/await berjalan di thread utama yang bertugas untuk memproses UI / Tampilan atau bisa disebut dengan UI Thread. jika method/function yang membutuhkan waktu lama untuk diproses dijalankan di UI Thread akan menyebabkan Not Responding. biasanya method/function yang berhubungan dengan ImageProcessing yang membutuhkan waktu lama untuk memproses. solusinya agar tidak Not Responding adalah memproses method/function tersebut di Thread lain agar tidak mengganggu UI Thread. salah satu metode Threading di Flutter adalah menggunakan Isolate.

Continue reading
CategoriesAndroidFlutteriOSProgrammingSwift

Berkenalan dengan Sealed Class

Perkembangan bahasa pemrograman semakin memudahkan programmer untuk membuat Aplikasi. semakin banyak metode yang membantu meningkatkan efisiensi dan makin memudahkan dalam Maintenance Aplikasi. salah satu hasil perkembangan tersebut adalah “Sealed Class”.

Sealed Class adalah class yang semua turunannya harus di definisikan di dalam class tersebut. jadi tidak boleh menurunkan class tersebut di luar dari sealed class yang dibuat.

Continue reading
CategoriesAndroidiOSLinuxProgrammingPythonSwift

Open CV untuk Pengolahan Citra dan Penglihatan Komputer.

OpenCV (Open Source Computer Vision) adalah perpustakaan open-source yang berisi berbagai fungsi dan algoritma untuk pengolahan citra dan penglihatan komputer. OpenCV ditulis dalam bahasa pemrograman C++ dan mendukung berbagai platform seperti Windows, Linux, macOS, iOS, dan Android. Selain itu, OpenCV juga menyediakan antarmuka untuk bahasa pemrograman lain seperti Python dan Java. 

Continue reading
CategoriesAndroidiOSProgramming

10 Library pada Flutter yang mempermudah dalam membuat Aplikasi

Dalam membuat aplikasi kita tentu memerlukan Library agar proses development jadi lebih mudah. Flutter mempunyai satu tempat yang menyediakan banyak library yaitu di pub.dev. dari sekian banyak library yang ada beberapa memiliki penggunaan yang mudah dan cukup membantu developer. kali ini saya akan membahas 10 Library yang biasa saya pakai dalam membuat aplikasi di Flutter.

Continue reading

CategoriesAndroidiOSProgramming

Penyimpanan Data Offline di Flutter dengan Floor

Penyimpanan data lokal sangat diperlukan untuk Aplikasi yang membutuhkan akses data secara offline. salah satu metode penyimpanan data secara offline pada aplikasi mobile adalah menggunakan SQLite. SQLite adalah database tanpa server yang berdiri sendiri yang bisa diinstall ke dalam aplikasi mobile. pada Flutter terdapat beberapa library SQLite yang bisa di pakai salah satunya adalah Floor. Floor adalah library yang memanfaatkan SQLite abstraction, mirip dengan Room jika di Android Native. memiliki beberapa kelebihan seperti null-safe, typesafe, reactive, ringan, simpel, dan cross platform (bisa dipakai di android, ios, Linux, MacOS, dan Windows)

Continue reading
CategoriesiOSSwift

Membuat Reusable Code dengan Swift Package Manager

Halo brothers & sisters, kali ini saya ingin berbagi ilmu dalam dunia pemograman mobile berbasis iOS, spesifik membahas tentang Swift Package Manager. Dalam tutorial ini kita akan mempelajari beberapa hal sebagai berikut:

  • Definisi Swift Package Manager
  • Mencoba membuat modul Swift Package
  • Mendistribusikan module Swift Package
  • Mengintegrasikan modul Swift Package ke dalam projek iOS

Selamat belajar 👌🏻

Continue reading
CategoriesiOSSwift

Simple List with SwiftUI

Introduction

SwiftUI ialah framework UI baru yang dikenal oleh apple semenjak iOS 13 pada WWDC2019. SwiftUI ini sendiri bersifat deklaratif sehingga gampang sekali untuk membuat UI dengan framework ini. Selain itu SwiftUI juga memiliki fitur yang sangat menarik yaitu kemampuan untuk MultiPlatform, yaitu sekali coding SwiftUI mampu berjalan di iPhone, iPad, MacOS serta AppleWatch.

Menurut saya sendiri, SwiftUI akan semakin banyak digunakan oleh developer yang ada di dunia. Pada WWDC kemarin sendiri, weather app pada iOS 15 sudah ditulis ulang menggunakan SwiftUI sendiri. Hal ini memungkinkan bahwa SwiftUI cukup stable untuk dilanjutkan pada tahap production.

Ayo kita telusuri SwiftUI bersama-sama

Hands On

Pada artikel ini kita akan mencoba membuat sebuah aplikasi list contact sederhana untuk mendemontrasikan seberapa gampang membuat UI dengan framework ini sendiri.

Ini merupakan template default dari SwiftUI sendiri, pada SwiftUI kita sudah tidak mengenal Storyboard hahaha. Kodingan yang diperlukan untuk membuat UI akan kita tulis pada bagian body.

Default Template

Prepare Dummy Data

Ayo kita menyiapkan dummy data kita seperti ini

Dummy Data

Membuat List

Bahkan untuk membuat tampilan list sederhana kita hanya perlu kode kurang dari 10 baris

List

Hanya dengan beberapa baris kode, kita sudah dapat membuat UI dengan sangat gampang. Apabila kita menggunakan UIKit, maka teman-teman sudah bisa menebaknya. Kita harus melakukan setup dengan UITableViewDataSource dan UITableViewDelegate kemudian kita juga perlu membuat tableviewcell serta kita juga perlu berurusan dengan autolayout.

Kesimpulan

Semoga dengan contoh seperti ini dapat memberikan gambaran seberapa powerful SwiftUI ini. Walaupun SwiftUI ini sendiri belum akan digunakan pada waktu yang dekat, namun SwiftUI ini sendiri dapat menjadi investasi yang baik untuk masa depan. Berikut referensi video pertama kali SwiftUI diperkenalan pada WWDC2019.

https://developer.apple.com/videos/play/wwdc2019/204

CategoriesiOS

Membangun Aplikasi iOS dengan Menggunakan pattern MVVM

Dalam belakangan ini pattern yang lagi trend digunakan banyak instansi dalam membangun aplikasi baik android ataupun ios hal tersebut terbukti banyaknya recruitment yang membutuhkan spesifikasi dengan pattern MVVM. Nah MVVM itu bagaimana sih? 

MVVM atau Model-View-ViewModel adalah sebuah Architetural Pattern dimana dia membagi tugas dan tanggung jawab kepada 3 komponen nya, yaitu Model, View, ViewModel (Wikipedia).

Model, merupakan sebuah wadah untuk menampung data-data yang telah didapatkan baik dari API maupun data yang dibuat secara local. 

View, komponen yang  bertanggung jawab kepada seluruh tampilan atau UI dalam Aplikasi kita baik UI dari programmatic, storyboard ataupun swiftui. Dan yang terakhir ada ViewModel yang merupakan inti dari Architecture Pattern ini, yaitu bertugas sebagai tempat komunikasi antara Model yang menyediakan data dengan View yang menampilkan data.

Kelebihan MVVM yang kerasa banget adalah code nya enak banget untuk dibuat unit testingnya dan reusable. Akan tetapi terdapat kekurangan juga bagi pemula akan kerasa sulit untuk membuat viewModel yang efektif. Untuk lebih jelasnya mari kita bedah langsung dengan membaca alur kode swift dengan pattern MVVM.

  1. Kita buat model dulu sesuai dengan api yang akan diakses, disini kita akan menggunakan api public dari https://jsonplaceholder.typicode.com dengan mengakses end point bagian post. Dimana balikan data dari api tersebut seperti berikut:

Sehingga kita buat modelnya menjadi:

Jangan lupa kita menggunakan tanda tanya (?) sebagai upaya kalau seandainya terdapat nilai null dari response end point tersebut.

  • Buat networkingnya, disini kita buat class terpisah agar lebih enak maintenancenya. Buat class NetworkService.swift dan buat balikan datanya sesuai dengan yang diperlukan, seperti completion: @escaping ([PostResponse]) yang berarti fungsi tersebut nantinya akan mengembalikan value berupa array data dalam model PostResponse. Data diperoleh dari API di decode menggunakan JSONDecoder.decode dimana data akan dimasukkan ke dalam modelnya.
  • Sekarang buat PostViewModel. Pada class ini berisi function untuk mengambil data dari function networking yang telah dibuat sebelumnya seperti gambar dibawah ini.

Pada code tersebut terdapat 3 variabel yang berbeda”, yaitu api, datapost dan bindPostViewModel. Variable api digunakan untuk memanggil class networkservice yang telah dibuat sebelumnya. Variable dataPost digunakan untuk menyimpan data dari api yang telah dipanggil melalui function fetchApi dan didalam dataPost terdapat didSet dimana setiap kali ada perubahan data maka akan mengirim notif ke view. Variable bindPostViewModel akan digunakan di View nya dan notif viewModel ke view melalui variable ini.

  • Kita buat View, dimana kali ini menggunakan storyboard untuk interfacenya. Dalamnya hanya terdapat UITableView dan UITableViewCell di buat secara terpisah. Cell dari TableView dibuat seperti berikut ini.
  • Kemudian kita setting dataSource untuk tableView seperti berikut ini.

Code tersebut bisa digunakan secara global kalau seandainya kita memakai komponen UITableView dalam membangun aplikasi, untuk untuk menggunakannya kita panggil di view.

  • Untuk coding di viewControllernya seperti dibawah ini

Jadi function yang telah kita set di view model tadi akan dieksekusi disini, jadi kalau terdapat perubahan dari ViewModel akan eksekusi function UpdateDataSource. Pada variable dataSource memanggil PostTableViewDataSource<ListPostCell, UserResponse>! yang berarti cell untuk tableView yang debut adalah ListPostCell dan data yang dipakai adalah UserResponse. Pada function UpdateDataSource di set lah identifier dari cell dan data yang pakai untuk ditampilkan.

  • Sehingga Hasilnya seperti ini