API Endpoint hampir pasti digunakan di Aplikasi Android maupun IOS, tentunya misal pembaca adalah program akan penasaran apakah API yang dibuat kita aman dan apakah mungkin ter ekspose. Jawabannya iya sangat mungkin untuk di capture. Kali ini kita akan membahas tuntas salah satu cara untuk Capture atau sniffing API yang jalan di Aplikasi Smart Phone menggunakan Postman. Cara ini bisa dilakukan untuk Optimasi API yang kita Buat untuk menghindari data leaks. Di akhir akan saya jelaskan bagaimana cara untuk menghindari data leaks.
Berikut pengetahuan Dasar sebelum kita Bermain main lebih dalam:
1. API Endpoint.
API(Application Programming Interface) merupakan sekumpulan (method, fungsi atau URL endpoint) yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi lebih dari satu platform yang berbeda. Lalu apa kegunaan API ini? dengan menggunakan API maka kita dapat mengunakan sumber daya dari aplikasi lain tanpa perlu mengetahui bagaimana aplikasi itu dibuat.
2. Postman.
POSTMAN adalah sebuah aplikasi (berupa plugin) untuk browser chrome, fungsinya adalah sebagai REST Client atau istilahnya adalah aplikasi yang digunakan untuk melakukan uji coba REST API yang telah kita buat. silakan download di link berikut: https://www.postman.com/downloads/
3. Proxy.
Proxy server (peladen proxy) adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet. disini yang akan kita gunaan sebagai proxy server adalah PC.
Ayo kita Praktikan untuk lebih mudahnya:
Keterangan : Pastikan menyiapkan PC dan Smart Phone. PC dan Smart Phone harus dalam satu Jaringan. PC sebagai alat Capture sedangkan Smart Phone yang di Capture.
Setting Postman klik tombol Capture Request and Cookies.Menu untuk Capture Request and CookiesSetting seperti Gambar berikut: Setting Capture requests an cookies Postman
Cek terlebih dahulu IP Address PC kita berapa, IP ini yang akan digunakan sebagai Hostname di proxy Smart Phone saya yaitu : 192.168.53.234IP Address PC
Setting Proxy di Smart Phone dengan menggunakan Hostname / IP PC kita dan masukan Port yang sudah kita setting di Postman(saya menggunakan Smart Phone Vivo Y31).Setting Proxy di Smart Phone
Setting selesai. Sekarang waktunya Capture API, saya ingin Capture API dari Aplikasi KAI Access, buka aplikasi KAI access.Aplikasi KAI Access
Setelah dibuka dan melakukan beberapa proses di Aplikasi KAI Access, maka semua request akan ter Capture di Postman lengkap dengan URL, Header, Request dan response.
Hasil Capture API saya taruh di History.Salah satu API Endpoint yang saya dapat dari Capturing.
Kesimpulan:
Ini adalah salah satu cara yang saya gunakan untuk mencari celah / bug dari suatu aplikasi karena kebanyakan aplikasi API tidak ter bundle atau tidak double encrypt dan tidak ada ssl security sehingga sangat mudah data leaks atau rusak, tentu environment dasar dari sisi backend diperlukan untuk memperkuat suatu system. Salah satu cara preventif dasar adalah pastikan URL End Point API menggunakan ssl security dan pastikan data public dan private dibedakan dengan auth.
Email Real Checker adalah salah satu cara untuk menghindari apakah Email pengguna Real atau tidak sebelum kita kirim menggunakan Commercial Email provider. Salah satu masalah yang muncul apabila email yang kita kirim baik secara Transactional atau Campaign adalah Tidak ter Delivered dan Bouncing, sehingga kita sebagai pengguna akan terkena dampaknya yaitu suspend. Kali ini kita akan membahas dan praktikkan Native REST API Email Checker menggunakan PHP.
Berikut Pengetahuan dasar sebelum kita coding:
1. MX Record
MX Record merupakan salah satu tipe record untuk menyatakan kemana dan bagaimana e-mail harus diarahkan. Untuk diarahkan tentu apabila suatu DNS atau hostname ter recrd maka akan vali dan sebaliknya. Apa Bisa Pointing MX Record menggunakan IP Address? Pointing mx record harus menggunakan hostname dan tidak bisa menggunakan ip address, tapi bagaimana caranya jika mx ingin dipointing ke ip tertentu? Caranya tentu saja harus membuat hostname dengan cara membuat record dns misalnya record mail dengan type A dan di pointing ke ip tersebut. Selanjutnya hostname yang telah didapatkan di test apakah sudah resolve ke ip yang tepat dan kemudian di setting pada mx recordnya.
2. REST API
REST (REpresentational State Transfer) merupakan standar arsitektur komunikasi berbasis web yang sering diterapkan dalam pengembangan layanan berbasis web. Umumnya menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) sebagai protocol untuk komunikasi data. Pada arsitektur REST, REST server menyediakan resources (sumber daya/data) dan REST client mengakses dan menampilkan resource tersebut untuk penggunaan selanjutnya. Setiap resource diidentifikasi oleh URIs (Universal Resource Identifiers) atau global ID. Resource tersebut direpresentasikan dalam bentuk format teks, JSON atau XML.
Mari kita praktikan:
1. Buat Script dengan nama getStatusEmail.php dan simpan di directory XAMPP atau apache yg anda gunakan dan Run Apachenya. di script ada commant silahkan Anda pelajari script saya ini. :v
<?php
//Get Request untuk dari JSON rubah dahulu, disini tidak perlu api Key Dll karena takde auth
NOTE: untuk Real Email Checker ini kemungkinan berhasil tidaklah Persen. Dikarenakan ini hanya akan check email Checker, untuk kemungkinan 100 Persennya masih dalam riset (selama ini masih harus PING domain dan harus ada allow dari host, apabila tidak ada allow maka akan failed berarti masih belum 100%). Mungkin untuk Next Artikel bisa coba untuk PING Email menggunakan PHP.
Di artikel sebelumnya saya membahas tentang cara kompresi dan ektstrak file gzip (.tar.gz). Kali ini saya akan membahas hal serupa namun dengan berbeda jenis kompresi, yaitu bzip2. Ada beberapa ekstensi file yang umum digunakan oleh bzip2, yaitu .tar.bz2, .tar.bz, .tar.tb.
Keuntungan kompresi bzip2 adalah ukuran kompresi yang lebih kecil bila dibandingkan dengan gzip, namun dengan konsekuensi waktu kompresi dan ekstrak yang lebih lama.
Cara kompresi dan ekstrak file gzip dan bzip2 sangatlah mirip, perbedaannya hanyalah terletak pada parameter -z untuk gzip dan -j untuk bzip2.
Artikel singkat berikut akan membahas cara kompresi dan ekstrak file tersebut.
Kompresi file
Kompresi satu directory
Perintah untuk melakukan kompresi satu directory secara recursive ke dalam satu file .tar.bz2 adalah
$ tar -cjf nama-file.tar.bz2 /path/ke/directory-target
Gambar 1 berikut menjelaskan fungsi dari masing-masing parameter.
Perintah untuk melakukan kompresi beberapa directory sekaligus sangat mirip dengan perintah sebelumnya, cukup menambahkan beberapa directory path target di akhir parameter, misalnya
$ tar -cjf nama-file.tar.bz2 /path/target1/ /path/target2/
Kompresi dengan pengecualian
Kita bisa melakukan kompresi satu directory dengan menambahkan pengecualian, misalnya tidak menyertakan file .mp4 dengan perintah:
$ tar -cjf nama-file.tar.bz2 /path/ke/directory-target --exclude=*.mp4
Gambar 2 berikut menjelaskan fungsi dari masing-masing parameter.
File .tar.gz adalah bentuk kompresi file yang sangat sering dijumpai di Linux. Artikel singkat berikut akan membahas cara kompresi dan ekstrak file tersebut.
Kompresi file
Kompresi satu directory
Perintah untuk melakukan kompresi satu directory secara recursive ke dalam satu file .tar.gz adalah
$ tar -czf nama-file.tar.gz /path/ke/directory-target
Gambar 1 berikut menjelaskan fungsi dari masing-masing parameter.
Perintah untuk melakukan kompresi beberapa directory sekaligus sangat mirip dengan perintah sebelumnya, cukup menambahkan beberapa directory path target di akhir parameter, misalnya
$ tar -czf nama-file.tar.gz /path/target1/ /path/target2/
Kompresi dengan pengecualian
Kita bisa melakukan kompresi satu directory dengan menambahkan pengecualian, misalnya tidak menyertakan file .mp4 dengan perintah:
$ tar -czf nama-file.tar.gz /path/ke/directory-target --exclude=*.mp4
Gambar 2 berikut menjelaskan fungsi dari masing-masing parameter.
Selamat datang teman – teman, artikel ini merupakan materi sharing dari event KMM Webinar yang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2020. Selamat membaca 🙂
Jadi, sesuai dengan judul cara coding iOS agar lebih cepat dari biasanya adalah pastinya dengan sudah menyiapkan kode-kode yang mungkin akan dipakai. Dalam software development kita mengenal Library atau Dependencyatau Third Party.
Berikut beberapa library yang bisa membantu kita mempercepat proses develoment iOS:
1. Alamofire
Alamofire ini menyiapkan banyak function yang bisa digunakan untuk mempercepat proses development teman – teman. Diantaranya seperti pada dokumentasi diatas, function yang ditawarkan meliputi:
URL / JSON Parameter Encoding
Upload File / Data / Stream / MultipartFormData
Download File using Request or Resume Data
Untuk Alamofire yang berfungsi sebagai HTTP Request, secara native Swift sudah memiliki fitur untuk HTTP Request, yaitu URLSession
2. SwiftyJSON
SwiftyJSON digunakan untuk handle JSON result dari method request. Swifty JSON dapat di implement pada variasi library ios seperti Cocoapods, Carthage, dan Swift Package Manager. Seperti pada dokumentasi, function yang bisa digunakan pada SwiftyJSON meliputi Merge JSON, Looping, dan Literal Convertibles.
Untuk SwiftyJSON yang berfungsi sebagai JSON Handling, secara native Swift sudah memiliki fitur serupa yaitu JSONSerialization, yang dapat digunakan sebagai media convert untuk JSON model tujuan.
3. SDWebImage
SDWebImage merupakan library yang dapat digunakan untuk request image secara asyncronous. Penggunaan SDWebImage lebih sering diterapkan pada request image pada link image dari hasil request. Seperti pada Carrousel, Katalog, atau List.
4. MBProgressHUD
MBProgressHUD banyak dipakai untuk menggantikan activity indicator yang sudah ada natively pada Swift. Hal itu dikarenakan MBProgressHUD memiliki banyak varian progress yang interaktif dan deskriptif, akan tetapi masih sesuai dengan Human Interface Guidelines (HIG) Apple.
5. SnapKit
SnapKit merupakan cara ringkas untuk membuat programmatically autolayout pada iOS. Keunggulan yang sangat terlihat adalah keringkasan pada baris kode yang dibutuhkan untuk membuat layout pada satu objek.
Pada Webinar lalu, juga dilakukan live coding untuk pembuatan reusable function untuk generic network request, silakan di cek pada git yang ada dibawah ini
Tentunya masih banyak library lain yang dapat digunakan untuk mempercepat iOS Development. Seperti FBLoginSDK, Firebase, dan GoogleLoginSDK.
So, because of that, saya invite teman – teman juga untuk berbagi library yang sering dipakai dengan comment pada artikel ini nama library yang dipakai, link dokumentasi, dan tujuan implementasinya. Hopefully, artikel ini akan bermanfaat bagi developer iOS lain.
ODataAtau Open Data Protocol merupakan salah satu best practice untuk membangun atau menggunakan sebuah web api, OData sendiri dapat digunakan secara optional untuk membantu memanipulasi atau mengimplementasikan data secara khusus, kita dapat menggunakan query dalam protokol OData melalui endpointnya, Odata dalam Asp .Net Sendiri dapat diakses secara optional misalkan data yang ada di web api endpoint default kita tidak akan diubah seluruhnya ke OData, sehingga data tersebut masih dapat diakses secara default. berikut merupakan langkah untuk konfigurasinya
Konfigurasi OData di ASP .Net Core 3.1
Pertama, Tambahkan “Microsoft.AspNetCore.OData” reference di NuGet Packages ke project kita
Buka file Startup.cs pada project kita, Tambahkan “services.AddOData();” di dalam Method ConfigureServices untuk mengenalkan aplikasi kita tentang OData
public void ConfigureServices(IServiceCollection services)
{
services.AddControllers();
services.AddOData();
}
jangan lupa untuk menambahkan reference pada file startup.cs juga
using Microsoft.AspNet.OData.Extensions;
Kemudian kita perlu menambahkan dependency Injection pada method Configure di file yang sama pada UseMvcnya, dan juga tambahkan funsi query -query yang akan kita gunakan untuk memanipulasi data kita nantinya.
Hal yg perlu dilakukan selanjutnya adalah membuat route untuk mengakses ke format ODatanya sendiri sehingga data dalam endpoint kita masih bisa di akses dalam format default.
Buat method baru pada file startup.cs untuk menentukan Entity data model untuk ODatanya
IEdmModel GetEdmModel()
{
var odataBuilder = new ODataConventionModelBuilder();
odataBuilder.EntitySet<BDFEntitlement>("IniPegawai");
return odataBuilder.GetEdmModel(); }
Tambahkan reference pada file startup.cs
using Microsoft.OData.Edm;
using Microsoft.AspNet.OData.Builder;
nb: dalam code diatas “BDFEntitlement” adalah model yang akan menjadi format result dari data kita, “IniPegawai” adalah web api controller kita. jadi kita dapat menambahkan Entityset seperlu kita.
Kemudian Kembali ke Method Configure untuk comment fungsi UseEndpointsnya karena kita akan menggunakan route dari ODatanya.
sama seperti alasan diatas, pada UseMvc kita perlu menambahkan
Kemudian karena kita menggunakan mvc di sini perlu untuk mendisable EndpointRoutingnya di method ConfigureServices pada service “AddController”, Rubah seperti dibawah ini.
2. Dengan OData dan mencoba querying pada endpoint nya
https://localhost:44383/odata/inipegawai?$Select=ProgramName,Remark,id&$filter=ProgramName eq 'Program Algostudio A'
Konklusi : OData bisa berguna untuk membantu kita memanipulasi data sesuai yang kita butuhkan tanpa harus membuat endpoint lain, selain itu banyak query-query OData yang berguna misalkan expand yang memiliki fungsi untuk dapat menggabungkan lebih dari 1 data di endpoint berbeda dan banyak lainnya. mudahnya memanipulasi di data dari resultnya ini yang menurut Saya menjadikan Entity Framework yang menggunakan OData lebih fleksibel dari Entity Framework yang tidak menggunakan OData, untuk pembahasan lebih perbandingannya mungkin akan ada di artikel selanjutnya.
Saat ini, hampir mustahil kita sanggup mengingat-ingat seluruh password yang kita gunakan karena sangat banyaknya aplikasi yang kita gunakan. Menggunakan satu password untuk semua aplikasi tentunya sangat tidak aman, karena bila data password tersebut tercuri dan tersebar di dark web seperti yang dialami oleh aplikasi Zoom, maka kita harus mengganti semua password kita di aplikasi lainnya bila tidak ingin akun kita diambil alih orang lain.
Password Manager
Sebagai solusinya saat ini telah banyak tersedia aplikasi password manager yang dapat digunakan untuk menyimpan password anda secara aman. Enkripsi yang digunakan dalam aplikasi password manager menjamin data yang kita simpan di dalamnya aman dan tidak dapat dibaca orang lain tanpa master password. Kita cukup mengingat satu master password yang sangat kuat untuk mengamankan seluruh password yang ada dalam aplikasi password manager.
Ada banyak aplikasi password manager, mulai dari versi open source hingga cloud based. Contoh aplikasi password manager versi open source adalah:
Kedua aplikasi tersebut menyimpan data dalam format dan ekstensi yang sama (.kdbx) sehingga compatible antara satu dengan yang lain. Adapun contoh aplikasi password manager versi cloud based adalah:
Tapi saya pribadi memilih menggunakan KeePass karena file yang berisi password tersebut disimpan di hard disk komputer saya sendiri, tidak “dititipkan” di server aplikasi password manager seperti LassPass atau Dashlane.
Tiap jenis aplikasi password manager tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, silahkan dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda.
Bagaimana Cara Mengirimkan Password Yang Aman?
Nah sekarang masuk ke pertanyaan utama kita, ketika kita bekerja dalam satu tim, bagaimana cara yang aman untuk mengirimkan password ke rekan satu tim kita?
Melalui e-mail? Tidak aman karena pengiriman e-mail belum tentu aman (dikirimkan tanpa enkripsi) dan data email tersimpan di sever tanpa enkripsi sehingga bisa dibaca oleh pengelola e-mail server atau NSA (kalau Anda orang penting).
Melalui aplikasi chatting? Meragukan karena pengiriman via aplikasi chatting belum tentu aman dan data chatting tersimpan di sever yang mungkin saja tanpa enkripsi.
Bisa saja kita mengirimkan file .kdbx melalui e-mail atau aplikasi chatting, tapi bagaimana mengirimkan master passwordnya?
Mungkin kita bisa aja melakukan enkripsi e-mail, namun bagaimana kalau e-mail rekan kita tersebut tidak mendukung enkripsi e-mail?
Alternatif lain adalah mengirimkan via aplikasi chatting yang menurut klaim developer-nya telah mendukung end-to-end encryption, WhatsApp misalnya. Tapi bagaimana kalau rekan kita tidak memiliki WhatsApp? Atau kita salah kirim password ke WhatsApp group yang salah (seperti kebodohan yang saya lakukan dahulu)?
Kita perlu sebuah cara pengiriman yang bisa diakses semua jenis device, mulai dari desktop atau mobile, serta praktis digunakan. Sepertinya solusi yang paling sederhana adalah melalui protokol HTTPS. Tapi bagaimana implementasinya?
SnapPass
Gambar 1. Tampilan SnapPass
Setelah membaca beberapa referensi, banyak yang merekomendasikan penggunaan SnappPass. SnappPass adalah aplikasi open source dikembangkan oleh developer Pinterest. Prinsip kerja dari SnappPass sangat sederhana:
Simpan pesan atau password di server dalam keadaan terenkripsi.
Generate sebuah key untuk membuka enkripsi data tersebut dalam bentuk sebuah URL.
Bila URL tersebut diakses, maka pesan rahasia tersebut akan ditampilkan dan dihapus dari server.
Yang perlu kita lakukan hanyalah membagikan URL tersebut ke rekan 1 tim kita via e-mail atau aplikasi chatting.
Nah sekarang akan saya jawab satu persatu pertanyaan yang terlintas di pikiran Anda.
Bagaimana kalau URL tersebut dicuri?
Ya pencuri tersebut dapat membaca pesan rahasia anda, misalnya seperti Gambar 2 ini.
Gambar 2. Pesan rahasia yang telah terbaca
Tapi tunggu dulu, itu artinya rekan satu tim Anda tidak akan menerima pesan tersebut. Ketika dia membuka URL yang anda berikan, tampilan seperti Gambar 3 inilah yang dia dapatkan
Gambar 3. Pesan error ketika membuka URL yang sebelumnya telah dibuka
Ketika rekan satu tim anda akan melaporkan ke Anda bahwa dia tidak bisa membaca pesan rahasia, maka itu artinya pesan anda telah bocor sehingga yang perlu anda lakukan adalah mengganti pesan rahasia (password) yang and bagikan sebelumnya.
Bagaimana dengan keamanan pengiriman data?
Gunakan protokol HTTPS dan pastikan konfigurasi protokol HTTPS anda aman, sehingga pesan Anda kirimkan akan terenkripsi saat pengiriman data. Gunakan https://www.ssllabs.com/ssltest/analyze.html untuk menguji konfigurasi HTTPS yang Anda gunakan.
Gambar 4. Contoh hasil pengujian HTTPS yang bagus oleh SSLLabs
Bagaimana dengan keamanan data yang disimpan di server?
“Passwords are encrypted using Fernet symmetric encryption, from the cryptography library. A random unique key is generated for each password, and is never stored; it is rather sent as part of the password link. This means that even if someone has access to the Redis store, the passwords are still safe.”
sehingga data yang (sementara) disimpan di dalam server akan aman.
Bagaimana cara instalasi SnapPass?
Instalasi SnapPass tidaklah rumit, cukup cloning repository SnapPass dari github
$ git clone https://github.com/pinterest/snappass
masuk ke dalam directory snappass
$ cd snappass
lalu jalankan snappass menggunakan Docker
$ docker-compose up -d
maka anda sudah bisa membukanya melalui web browser dan port 5000
http://localhost:5000
Namun Anda tetap memerlukan bantuan System Administrator untuk melakukan pemasangan SnapPass, karena SnapPass memerlukan Docker dan HTTPS agar berjalan dengan benar dan aman.
Selamat mencoba.
Artikel ini ditulis saat wabah Covid-19 sedang melanda dunia yang memaksa sebagian besar dari kita untuk bekerja di rumah. Semoga wabah ini dapat segera berakhir dan kehidupan menjadi lebih baik. Aamiiin…
Jika Anda sering menggunakan Google Colab, maka pasti sudah terbiasa menggunakan Jupyter Notebook. Jupyter Notebook adalah aplikasi web open source yang memungkinkan kita untuk membuat dan berbagi dokumen yang berisi kode program, text, visualisasi, dan komponen dokumen lainnya. Yang paling menarik adalah, kita bisa menuliskan kode program dan menjalankannya dalam dokumen yang sama.
Dalam tulisan ini, saya akan menunjukkan cara instalasi Jupyter Notebook dengan menggunakan Anaconda tanpa user root. Tujuannya nanti adalah kita bisa menggunakan Jupyter Notebook yang dapat digunakan untuk menjalankan program Python.
Instalasi Anaconda tanpa user root
Langkah pertama andalah melakukan instalasi Anaconda. Anda dapat melakukannya tanpa user root seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya.
Membuat conda environments baru
Jalankan perintah berikut untuk membuat conda environments baru dengan nama jupyter.
$ conda create --name jupyter
Anda aka diminta melakukan konfirmasi proses instalasi.
Proceed ([y]/n)?
Tekan y lalu tekan ENTER untuk melakukan konfirmasi.
Preparing transaction: done
Verifying transaction: done
Executing transaction: done
#
# To activate this environment, use
#
# $ conda activate jupyter
#
# To deactivate an active environment, use
#
# $ conda deactivate
conda environments baru dengan nama jupyter telah berhasil dibuat. Jalankan perintah berikut untuk mengaktifkannya.
$ conda activate jupyter
Prompt dari command line anda akan berubah. Kurang lebih seperti ini
(jupyter) saya@algostudio:~$
Instalasi Jupyter Notebook
Jalankan perintah berikut ini di dalam conda environments yang telah dibuat sebelumnya.
$ conda install -c conda-forge jupyterlab
Anda aka diminta melakukan konfirmasi proses instalasi.
Proceed ([y]/n)?
Tekan y lalu tekan ENTER untuk melakukan konfirmasi.
Menjalankan Jupyter Notebook
Bila komputer Anda menggunakan GUI
Jalankan Jupyter Notebook dengan perintah
$ jupyter notebook
Tab baru akan terbuka di browser anda dengan alamat http://localhost:8888/tree dan root directory yang terbuka akan sama dengan directory tempat Anda menjalankan perintah jupyter notebook. Berikut contoh tampilan Jupyter Notebook pada browser.
Gambar 1. Contoh tampilan Jupyter Notebook
Selesai, Jupyter Notebook sudah dapat digunakan di komputer Anda. Bila ingin mematikan Jupyter Notebook, kembalilah ke command line tempat anda menjalankan perintah jupyter notebook lalu tekan Ctrl+C. Sebuah pesan konfirmasi akan muncul.
The Jupyter Notebook is running at:
http://localhost:8888/?token=a09e55951acd598fa3428da676d1fbe5678a1712506ca673
or http://127.0.0.1:8888/?token=a09e55951acd598fa3428da676d1fbe5678a1712506ca673
Shutdown this notebook server (y/[n])?
Tekan y lalu tekan ENTER untuk melakukan konfirmasi.
Bila komputer Anda menggunakan CLI
Bila komputer anda hanya menggunakan CLI, maka Jupyter Notebook harus dibuka menggunakan komputer lain yang memiliki browser berbasis GUI. Berikut adalah langkah-langkah untuk dapat mengakses Jupyter Notebook melalui browser komputer lain
Konfigurasi Jupyter Notebook
Jalankan perintah berikut untuk melakukan generate file konfigurasi
$ jupyter notebook --generate-config
Di layar akan muncul lokasi file konfigurasi yang telah dibuat.
Writing default config to: /home/saya/.jupyter/jupyter_notebook_config.py
Bukalah file tersebut dengan text editor, lalu modifikasi baris
#c.NotebookApp.ip = 'localhost'
menjadi
c.NotebookApp.ip = '*'
lalu simpan perubahan tersebut.
Menjalankan Jupyter Notebook tanpa browser
Jalankan Jupyter Notebook dengan perintah
$ jupyter notebook --no-browser
Anda harus mengakses URL dan token yang muncul di layar CLI anda setelah menjalankan perintah perintah jupyter notebook. Contoh pesan yang muncul di layar adalah
To access the notebook, open this file in a browser:
file:///home/dataq/.local/share/jupyter/runtime/nbserver-12801-open.html
Or copy and paste one of these URLs:
http://thinkpad:8888/?token=c7bda8412d7e21ad9c7510a563616efb9ffcf8333da79f2c
or http://127.0.0.1:8888/?token=c7bda8412d7e21ad9c7510a563616efb9ffcf8333da79f2c
Bila IP komputer Anda dalah 192.168.56.101, maka anda dapat mengakses alamat http://192.168.56.101:8888/?token=c7bda8412d7e21ad9c7510a563616efb9ffcf8333da79f2c dari komputer lain.
Bila Anda tidak dapat membuka alamat tersebut, maka kemungkinan akses anda ditolak oleh firewall. Mintalah kepada system administrator untuk membuka port 8888 tersebut.
Menambahkan Package Baru
Ada beberapa cara menambahkan package ke dalam Jupyter Notebook Anda. Cara yang saya pilih adalah dengan menggunakan perintah conda install.
Berikut ada contoh langkah menambah package tensorflow ke dalam Jupyter Notebook yang berada di conda environmentsjupyter yang kita buat sebelumnya.
Bila Jupyter Notebook masih berjalan, tutup dengan menekan Crtl+C. Kemudian install tensorflow dengan perintah
$ conda install -c conda-forge tensorflow
Daftar conda package yang akan ditambahkan akan ditampilkan.
Realtime Chat atau Realtime Data sering disebut dalam dunia programing adalah suatu hal akan sering digunakan dan sangat diperlukan. Dalam kesempatan ini kita akan membahas dan langsung mem praktik kan Realtime Data dengan Chat App.
Senjata yang akan kita gunakan adalah:
1. HTML
Sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. Platform umum yang sering digunakan sehingga akan mudah untuk di praktik kan.
2. Javascript
Javascript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan dinamis. JavaScript biasanya digunakan untuk olah data secara Client ke server namun juga bisa sebagai server ke client. Disini Javascript akan berfungsi GET POST data dari client atau HTML.
3. Socket.io
Apa itu Socket.Io? Socket.io ada suatu library dari Node.JS yang berfungsi untuk menjembatani realtime data, Namun jangan salah socket.io tidak hanya bisa digunakan di Node.js. Socket.io bisa digunakan di multiplatform dan yang Paling penting Gratis tanpa Batasan jumlah / Unlimited.